Hak Asuh Anak Akibat Perceraian dalam Pandangan Ulama Pedesaan

  • Ila Nurmila Fakultas Syari'ah, Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis Jawa Barat
  • Azmi Azizah Fakultas Syari'ah, Institut Agama Islam Darussalam Ciamis, Jawa Barat, Indonesia
  • Robi Awaludin Fakultas Syari'ah, Institut Agama Islam Darussalam Ciamis, Jawa Barat, Indonesia

Abstract

One of the purposes of marriage is to form a sakinah, mawaddah, warahmah family. However, in the course of family life does not always run smoothly sometimes encounter obstacles, not infrequently the problems and disagreements between husband and wife ended in divorce. And divorce is a very bitter drug that is only used to treat household diseases that can not be maintained again so there is no drug other than a divorce that can cure it. Divorce can deliver the status of the child that becomes the obligation of husband or wife. The breakup of marriage due to divorce will result in various consequences, both for wife, husband, especially for children. Divorce raises questions about the continuity of education maintenance and the financing of children's needs. This condition is very interesting for a writer to know more about child custody as a result of divorce and how also according to the opinion of a cleric of Karangampel Village District of Baregbeg Regency of Ciamis.

References

Abdullah, Sulaiman. (2004). Sumber Hukum Islam: Permasalahan dan Fleksibilitasnya. Sinar Grafika, cetakan kedua, Jakarta.
Abu, Zakki. (1994). Kiat Pendidikan Anak Shalih. Rosda Karya, Bandung.
Ahsin, Drs. (2006). Kamus Ilmu ALQURAN, Amzah. Jakarta.
Alhamdani. (1980). Risalah Nikah Hukum Perkawinan Islam. Pustaka Amani, Jakarta.
Anonimous. (2004).Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam. Citra Umbara. Bandung.
Anonimous. (2007). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.Cetakan ketiga. Jakarta.
Asmayani, Nurul. (2013). Perempuan Bertanya Fikih Menjawab, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Bakry, Nazar. (1993). Fiqh dan Ushul Fiqh. Rajawali Pres, cetakan kesatu, Jakarta.
Bisri, Cik Hasan. ( 1998), Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian dan Penulisan Skripsi. Cetakan Pertama, Penerbit Logos, Jakarta.
Jumantoro, Totok. (2009). Kamus Ilmu USHUL FIKIH. Amzah. Jakarta.
Kompilasi Hukum Islam. Cv. Haji Masagung, Jakarta.
LPP IAID, (2014), Panduan Penyusunan Skripsi Di Lingkungan Institut Agama Islam Darussalam, Ciamis.
Mahmud, Yunus. Hukum Perkawinan Dalam Islam. Hidakarya Agung, Jakarta.
Moleong, Lexy J. (1996). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung.
-----------------, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1947 tentang Perkawinan.
Sabiq, Sayyid. (1990). Fikih Sunnah V11.Terjemahan. M. Talib. Al-Ma’arif, Bandung.
Saebani, Beni Ahmad. (2009). Fiqh Munakahat (Buku 1). CV.PustakaSetia, Cetakan VI. Bandung.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta, cetakan ke 8, Bandung.
Sulaeman, Rasyid. (1976). Fiqh Islam. Al-Thahiriyah, Jakarta.
Syarifuddin, Amir. (2008. Ushul Fiqh jilid 2. Kencana Prenada Media Group, cetakan kelima, Jakarta.
Syarifuddin, Amir. (2009). Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia: antara fiqh munakahat dan undang-undang perkawinan. Kencana Prenada Media Group, Edisi 1 cetakan ketiga, Jakarta.
Utsman, Muhammad. (1994). Kitab Fikih Wanita 4 Mazhab, Kunci Iman, Jakarta.
Zainuddin, A dan Jamhari, Muhammad. (1999). Al-Islam 1 : Akidah dan Ibadah. Pustaka Setia. Bandung.
Published
2019-02-27
How to Cite
NURMILA, Ila; AZIZAH, Azmi; AWALUDIN, Robi. Hak Asuh Anak Akibat Perceraian dalam Pandangan Ulama Pedesaan. Istinbath | Jurnal Penelitian Hukum Islam, [S.l.], v. 15, n. 1, p. 1-28, feb. 2019. ISSN 1907-8064. Available at: <https://www.riset-iaid.net/index.php/istinbath/article/view/272>. Date accessed: 06 may 2024. doi: https://doi.org/10.36667/istinbath.v15i1.272.